Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Taktik Bisnis Xiaomi Picu Kontroversi Baru



1. Strategi “Hunger Marketing” dan Manajemen Inventaris

Xiaomi dikenal karena menerapkan hunger marketing—penjualan kilat dalam jumlah terbatas, menciptakan kesan langka dan permintaan tinggi. Di Indonesia, strategi ini terbukti ampuh, membukukan penjualan puluhan ribu unit dalam hitungan menit.

Namun, pendekatan ini juga menuai kritik. Di Taiwan, regulator menilai Xiaomi melebih-lebihkan penjualan dalam kampanye marketing, sehingga mencemari persaingan sehat dan berisiko didenda hingga USD 20 ribu.

2. Tudingan Praktik Anti-Persaingan di India

Komisi Persaingan India (CCI) menyelidiki Xiaomi bersama dengan merek elektronik lainnya atas tuduhan melakukan kolusi eksklusif dengan platform e‑commerce seperti Flipkart dan Amazon. Hal ini dinilai membatasi pilihan konsumen dan melanggar hukum antitrust.

Xiaomi sendiri meminta agar laporan penyelidikan tersebut ditarik, dengan dalih berisi data bisnis internal yang sensitif.

3. Kontroversi Iklan yang Diklon Apple

Dalam upayanya mempromosikan Xiaomi 14 Civi, Xiaomi meniru iklan kontroversial milik Apple—“Crush Ad”—namun dengan sentuhan “Mi‑twist”: menahan alat sebelum menghancurkan objek, seolah menunjukkan lebih bijak dari Apple. Strategi ini dipandang kontroversial karena dianggap memanfaatkan kontroversi untuk menarik perhatian pasar.

4. Kekisruhan HyperOS dan Update Sistem

Xiaomi menghadapi kritikan terkait perubahan nama sistem operasi dari rencana MIUI 15 menjadi HyperOS. Banyak netizen menuduh perubahan ini sebagai trik marketing, terutama karena jaminan pembaruan (5 tahun OTA) tidak lagi ditegaskan. Xiaomi tidak memberikan klarifikasi resmi atas perubahan tersebut.

5. Krisis Reputasi di Divisi Automotif

Peluncuran SUV listrik YU7 oleh Xiaomi menimbulkan kontroversi desain karena warna hijau zamrud yang menyerupai warna khas Ferrari Purosangue, menyebabkan julukan “Ferrari Mi” menyebar di media sosial.

Belum selesai, kontroversi semakin dalam ketika Xiaomi mengungkap adanya kampanye hitam terskala secara online menjelang peluncuran—dengan klaim difitnah oleh ribuan akun otomatis—yang menyebabkan Xiaomi mengajukan gugatan hukum.

Ringkasan Kontroversi dan Taktik

IsuInti Kontroversi
Hunger MarketingMeningkatkan permintaan tapi menimbulkan kritik praktik tidak adil
Kolusi AntitrustEksklusivitas produk di e‑commerce merugikan konsumen
Iklan KloningKontroversial dengan membawa elemen kontroversi pesaing
OS & TransparansiPerubahan produk dan janji tanpa klarifikasi menyulitkan kepercayaan
Strategi AutomotifDesain mirip & kampanye negatif mencoreng citra