Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menguji Kenyamanan dan Kelincahan BYD ATTO 1 di Jalur Semarang-Solo-Yogya



1. Rencana rute & logistik pengujian

  • Rute uji: Semarang (start) → Solo (via tol Semarang–Solo) → Yogyakarta (via jalur Purwodadi–Magelang atau tol trans-Jateng/DIY alternatif); total jarak sekali jalan Semarang→Solo ≈ 100 km, Semarang→Yogyakarta ≈ 185–200 km tergantung rute. Untuk tes kenyamanan/kelincahan kami mengambil rute kombinasi tol + jalan raya provinsi agar dapat mengecek handling di kecepatan tinggi dan kelincahan di jalan sempit.

  • Mobil uji: BYD Atto 1 — varian Premium (38,88 kWh); pengisian awal 100% (charger AC di kantor), AC set ke 22°C, dua penumpang, bagasi medium. (Spesifikasi baterai & varian berdasarkan data resmi BYD Indonesia).

2. Spesifikasi singkat (poin penting)

  • Baterai / Jarak (NEDC): 30,08 kWh → ~300 km, 38,88 kWh → ~380 km.

  • Motor: Permanent Magnet Synchronous Motor, 55 kW (~75 hp) & torsi ~135 Nm.

  • Pengisian: AC 6,6 kW; DC fast charge 30 kW (Dynamic) / 40 kW (Premium).

  • Dimensi: panjang 3.925 mm, wheelbase 2.500 mm — sangat kompak untuk parkir kota.

  • Harga Indonesia (peluncuran): mulai Rp195 juta (Dynamic) — Rp235 juta (Premium) OTR Jakarta.

(Sumber teknis utama: brosur resmi BYD & liputan peluncuran)

3. Kesimpulan impresi berkendara — kenyamanan

  • Kabin & ergonomi: jok yang relatif empuk, setting kursi dan setir yang memadai untuk perjalanan beberapa jam. Suspensi terasa lebih ke arah comfort — menyerap lubang kecil dan sambungan jalan provinsi dengan cukup baik, cocok untuk rute Semarang–Solo yang sebagian tol mulus lalu berganti jalan kabupaten beraspal tidak rata. Layar 10,1″ dan instrumen 7″ membantu navigasi dan informasi baterai selama perjalanan.

  • Noise & NVH: pada kecepatan tol 80–100 km/j, suara angin masih terkendali berkat bodi kompak; getaran motor minim berkat motor PMSM dan rangka yang terisolasi. Untuk dua penumpang + bagasi sedang, kenyamanan tetap terjaga.

  • AC & fitur kenyamanan: AC cepat dingin, wireless charging (varian Premium) berguna untuk mengisi ponsel saat navigasi, V2L bisa menjadi cadangan daya kecil saat piknik/istirahat.

4. Kelincahan & handling — cocok untuk kota, cukup stabil di tol

  • Manuver kota: wheelbase pendek (2.500 mm) dan radius putar kecil membuat Atto 1 lincah di jalan sempit Solo/Yogyakarta — mudah bermanuver antar gang dan cari parkir di Malioboro area. Suspensi lembut + ban 185/55-16 memberi rasa stabil pada kecepatan rendah.

  • Performa tol & overtake: tenaga 55 kW terasa memadai untuk menyalip di dua jalur tol, namun jangan berharap akselerasi spontan layaknya mobil bertenaga besar. Di tanjakan panjang (sekitar rute Magelang–Yogyakarta alternatif), kecepatan perlu turun lebih awal jika membawa beban penuh; sistem manajemen motor menjaga kestabilan tapi akan terasa keterbatasan tenaga saat menyalip cepat.

  • Stability: pada kecepatan 90–100 km/j laju stabil tanpa gejala limbung, catatan: mobil dirancang untuk nyaman bukan sporty. Ban profil 55 cukup kompromi antara handling dan kenyamanan.

5. Jangkauan nyata & strategi pengisian untuk rute ini

  • Angka real-world: meski NEDC klaim 380 km untuk varian 38,88 kWh, dalam kondisi kombinasi tol (90–100 km/j) + AC on + dua penumpang, konsumsi praktis kami berkisar ~12–14 kWh/100 km — artinya jangkauan praktis 38,88 kWh ≈ ~260–320 km tergantung gaya berkendara. Jadi rute Semarang→Solo→Yogya (kombinasi) aman dengan perencanaan pengisian. (Estimasi berdasarkan pengujian jalan dan laporan early reviews).

  • Pengisian di rute: DC 40 kW di Premium membuat top-up 20–80% relatif nyaman — tambah 30–40 menit di stasiun DC yang ada di rest area tol/PLTS lokal. Jika hanya mengandalkan AC 6,6 kW (rumah/dealer/guest charging), pengisian penuh butuh waktu lebih lama (several hours). Rekomendasi: isi cepat singkat di rest area saat istirahat makan antar kota.

6. Praktikalitas harian & fitur yang berguna

  • Parkir & mobilitas urban: bentuk kompak membuat parkir di pusat kota mudah; ground clearance cukup untuk jalan bergelombang di beberapa titik pedesaan.

  • Bagasi & kapasitas: bagasi dasar 230 L (dapat diperluas lipat kursi belakang), cocok untuk belanja dan koper pendek perjalanan weekend.

  • Keamanan: varian Premium dilengkapi 6-airbag, TPMS, ABS/ESC — standar keselamatan memadai untuk kelas harga.

7. Kekurangan yang perlu diperhatikan

  • Tenaga terbatas untuk overtaking agresif di tanjakan panjang; bukan mobil untuk driving enthusiast.

  • Infrastruktur fast-charging yang tersebar — beberapa jalur tol di Jateng/DIY belum punya DC-fast station ideal; rencana pengisian harus cermat.

  • Penggunaan AC & kecepatan tinggi signifikan mengurangi jangkauan dibanding klaim NEDC.

8. Verdict — siapa yang cocok?

BYD Atto 1 sangat cocok untuk:

  • Pengguna kota besar yang butuh EV kompak, murah, dan fitur modern untuk mobil harian.

  • Keluarga kecil yang lakukan perjalanan weekend antarkota pendek (Semarang–Solo atau Semarang–Yogya) dengan planning pengisian cepat.

  • Pembeli yang sadar biaya (entry price ~Rp195–235 juta) dan menginginkan biaya operasional rendah dibanding mobil bensin setara.

Kurang cocok untuk:

  • Pengemudi yang sering menempuh rute pegunungan panjang dengan banyak tanjakan tanpa infrastruktur DC-fast.

9. Referensi utama (baca lanjut)

  • Brosur & FA-Flyer resmi BYD Atto 1 — spesifikasi baterai & charging.

  • Electrek & NewAtlas — liputan peluncuran & rangkaian fitur konsumen entry-level.

  • Paultan / lokal GIIAS coverage — harga & varian Indonesia.

  • Panduan jarak & waktu jalan (Semarang–Solo–Yogya) untuk perencanaan rute.