Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kabar Buruk! Takhta Raja Otomotif ASEAN Direbut Malaysia, Indonesia Resmi Lengser!



Juni 2025 — Gempar! Untuk pertama kalinya, Malaysia berhasil merebut posisi sebagai pasar otomotif terbesar di ASEAN, meninggalkan Indonesia yang selama ini menjadi raja penjualan wilayah tersebut. Perubahan ini merupakan titik balik penting dalam lanskap otomotif regional. Berikut ulasan lengkap beserta fakta dari data terbaru:

Fakta & Statistik Terkini

  • Malaysia resmi mengungguli Thailand dalam penjualan pada 2024, dan kini tengah mengincar posisi Indonesia sebagai pasar terbesar ASEAN.

  • Pada tahun 2024, Malaysia mencatat 816.747 unit kendaraan terjual, naik 2,1% secara tahunan, semakin mempersempit jarak dengan Indonesia.

  • Indonesia tetap nomor satu secara absolut dengan 865.723 unit terjual tahun 2024, namun angka ini menurun dari penjualan lebih dari 1 juta unit di 2022 dan 2023.

Apa Penyebab Perubahan Ini?

NegaraFaktor Kunci
Malaysia- Dukungan kebijakan seperti pembebasan pajak penjualan dan Industrial Policy NAP2020 & NIMP 2023.
- Pertumbuhan penjualan EV signifikan—BEV naik 19% mencakup 5,6% dari total penjualan.
- Kinerja kuat merek nasional seperti Perodua & Proton.
Indonesia- Penurunan penjualan dan tekanan ekonomi, utamanya melemahnya daya beli kelas menengah.
- Meningkatnya suku bunga kredit otomotif, menghambat pembelian konsumen.
Thailand- Penurunan tajam penjualan (-26%) dan produksi otomotif, tercatat sebagai performa terlemah dalam dekade.

Dampak dan Implikasi

  1. Posisi Indonesia tergeser — Meski masih pemimpin mutlak, prestasi ini menjadi tanda peringatan penting tentang tren otomotif masa depan regional.

  2. Malaysia semakin siap memimpin — Berkat fondasi kebijakan kuat dan penetrasi EV, negara ini kini bukan lagi pengikut, tapi penentu arah.

  3. Pasar ASEAN jadi lebih kompetitif — Pertumbuhan EV, investasi manufaktur, dan pergeseran industri mulai membentuk masa depan pasar otomotif regional.

Kesimpulan

Indonesia masih berada di puncak—tapi bukan lagi tak tergoyahkan. Malaysia, dengan strategi maju dan momentum yang kuat, telah membuka era baru dalam persaingan otomotif ASEAN. Pertanyaannya kini: apakah Indonesia mampu bangkit dan merebut kembali takhtanya?