Demi Pangkas Biaya, Toyota Siap Gunakan Onderdil Buatan China
1. Langkah Strategis di Thailand
Toyota telah mulai secara resmi memasok komponen buatan China ke basis produksinya di Thailand — pusat produksi terbesar di Asia Tenggara. Ini merupakan langkah penting sebagai respons terhadap ancaman dari merek-merek EV China seperti BYD yang agresif menawarkan harga rendah.
Melalui kerja sama dengan Summit Group (pemasok lokal), Toyota membentuk joint venture bersama Wuhu Yuefei New Sound‑Absorbing Materials untuk membangun pabrik penyedia komponen seperti bahan penyerap suara. Ini menjadi momen pertama bagi mobil Jepang membuka pintu bagi produsen suku cadang China di kawasan ASEAN.
2. Mengapa China? Biaya 20–30% Lebih Rendah
Pemasok China dapat menawarkan harga 20–30% lebih rendah dibanding rekan mereka dari Jepang, berkat skala produksi dan efisiensi mereka. Toyota menargetkan penurunan biaya hingga 30% untuk model EV/hybrid baru yang akan diproduksi di Thailand mulai 2028.
Komponen yang kini dieksplorasi meliputi material interior, mould (cetakan), serta resin dan produk peredam suara dari perusahaan seperti Zhejiang Kaihua Mould dan Kingfa Science & Technology.
3. Nidec dan Motor Listrik “Made‑in‑China”
Toyota menggunakan motor listrik dengan hampir seluruh komponen yang diproduksi di China — diproduksi oleh Nidec — dalam model bZ3X yang dirilis di China. Penggunaan suku cadang ini membantu menekan harga jual sekitar 110.000 yuan (~US$15.350) dan berhasil menjual sekitar 20.000 unit sejauh ini.
4. Konteks Kompetisi dan Dampak Ke Pasar Global
Penggunaan komponen China mencerminkan perubahan besar dalam strategi rantai pasokan Toyota di wilayah ASEAN, sekaligus dorongan untuk tetap kompetitif terhadap merek EV China yang kian mendominasi. Tingkat penetrasi merek Jepang di pasar Thailand menurun dari 90% menjadi 71%, sedangkan merek China naik menjadi 16% dalam 2025.
Toyota menegaskan komitmen menjaga standar kualitas global sekaligus tetap membuka opsi kepada pemasok Jepang, namun menegaskan bahwa efisiensi dan fleksibilitas pasokan kini menjadi prioritas.
5. Dampak Industri dan Prediksi Kedepan
Langkah ini menandai titik balik penting oleh pembuat mobil Jepang, yang sebelumnya lebih mengandalkan pemasok dalam negeri dan lokal. Keputusan ini bisa jadi momentum bagi pemasok besar China untuk memperluas jejaknya di rantai pasokan otomotif secara global.
Ringkasan Tabel
Aspek | Detail |
---|---|
Lokasi Penambahan | Thailand |
Kerja Sama Strategis | Joint venture dengan Wuhu Yuefei (material penyerap suara) |
Target Efisiensi | Pangkas biaya hingga 30% untuk EV baru (mulai 2028) |
Komponen China | Interior, mould, resin, motor listrik (Nidec) |
Tujuan Strategis | Kekalk kompetitivitas harga & skala produksi EV di ASEAN |
Kesimpulan
Toyota bergerak adaptif — memadukan efisiensi biaya dan fleksibilitas pasokan melalui kolaborasi dengan produsen China — untuk menjaga daya saing di pasar EV yang semakin kompetitif di Asia Tenggara. Ini bukan hanya soal menghemat biaya, tapi meneguhkan posisi Toyota sebagai brand yang relevan di era mobilitas listrik.